Sabtu, 11 Januari 2014

Makalah Catatan Kaki (footnote)



Makalah
Bahasa Indonesia
“Catatan Kaki”


Disusun oleh:
Aulia Kurniasari
(51213499)
Kelas :
1DFo2






UNIVERSITAS GUNADARMA
2014

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas limpahan Rahmat, Taufiq, serta Hidayah-Nya sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah banyak memberikan inspirasi kepada penyusun sehingga terselesaikanlah tugas makalah ini. Walaupun masih banyak kekurangan, sebagaimana kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penyusun.
Ucapan  terimakasih kepada semua pihak yang dengan keikhlasan membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Penulis ucapkan terimakasih kepada Ibu Sri Sulistiyoningsih selaku dosen mata kuliah bahasa indonesia.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Amin


Bekasi, Januari 2014



    
      Penyusun

ii



DAFTAR ISI


Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................ iii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................. 1
Latar belakang .............................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan ................................................................................................................ 2
Pengertian catatan kaki ................................................................................................ 2
Fungsi catatan kaki ...................................................................................................... 2
Pemakaian catatan kaki ............................................................................................... 3
Penomoran catatan kaki .............................................................................................. 3
Penempatan catatan kaki ............................................................................................. 3
Unsur-unsur catatan kaki ............................................................................................. 4
Catatan kaki singkat ..................................................................................................... 4
Langkah-langkah penulisan catatan kaki ..................................................................... 5
Contoh-contoh catatan kaki .......................................................................................... 6
Bab III Penutup ...................................................................................................................... 7
            Kesimpulan ................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang                                                          

            Dalam penulisan-penulisan karya ilmiah baik penulisan artikel-artikel ilmiah, karya-karya tulis, maupun penulisan skripsi seringkali dipergunakan kutipan-kutipan dan catatan kaki untuk menjelaskan isi dari uraian-uraian atau untuk membuktikan apa yang ditulis. Oleh karena itu, pada bab pembahasan ini akan saya tuliskan apa itu catatan kaki, apa tujuannya, membuat catatan kaki, jenis catatan kaki, unsur-unsur catatan kaki sampai kepada singkatan-singkatannya, serta contoh-contoh catatan kaki.
            Sangat membuang waktu jika sebuah kebenaran yang telah diselidiki dan dibuktikan oleh seorang ahli dan sudah dimuat secara luas dalam sebuah buku atau majalah, harus diselidiki kembali oleh seorang penulis untuk menemukan kesimpulan yang sama. Di samping itu dalam keadaan tertentu seorang penulis karya ilmiah tidak punya waktu untuk menyelidiki suatu segi kecil dari tulisannya secara mendalam. Sebab itu hal-hal yang penting dan yang sudah ditulis dalam buku-buku tidak perlu diselidiki lagi. Penulis cukup mengutip pendapat yang dianggapnya benar itu dengan menyebutkan di mana pendapat itu dibaca, sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan itu dengan sumber aslinya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
 Catatan Kaki (Footnote)
Pengertian

Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Lebih jelasnya, Catatan kaki  adalah keterangan tambahan yang terletak di bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang dua puluh ketukan (dua puluh karakter).

Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut. Kedua, kita harus dapat pula mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat dan disampaikan. Ketiga, harus pula dapat mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat itu tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar, maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
Fungsi Catatan Kaki
-          Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.
-          Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
-          Memudahkan penilaian penggunaan sumber data.
-          Memudahkan pembeda data pustaka dan keterangan tambahan.
-          Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
-          Meningkatkan estetika penulisan.
-          Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi.
-          Memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

2
1.      Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai:
a)                  Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber;
b)                  Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c)                  Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d)                 Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
2.      Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka Arab (1,2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.
3.      Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan (catatan kaki) dan diteruskan dengan teks.
Contoh
Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan dengan hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua Nugini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya.1
Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies (New York : The American Library, 1950), pp.
            Karena kondisi sosial budaya mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah bertukar atau bergeser.
            Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris.
            Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab.

3
4.      Unsur-unsur Catatan Kaki

A.    Untuk Buku
1)                  Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (,).
2)                  Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digaris bawahi.
3)                  Nama atau nomor seri, kalau ada.
4)                  Data publikasi:
a)                   Jumlah jilid, kalau ada
b)                  Kota penerbit, diikuti titik dua ditulis
c)                   Nama penerbit, diikuti koma diantara
d)                  Tahun penerbitan, tanda kurung
5)                  Nomor jilid, kalau perlu.
6)                  Nomor halaman diikuti titik (.)
B.     Untuk Artikel dalam Majalah/Berkala
1)                  Nama pengarang
2)                  Judul artikel, di  antara tanda kutip (“...”).
3)                  Nama majalah, digarisbawahi.
4)                  Nomor majalah jika ada.
5)                  Tanggal penerbitan.
6)                  Nomor halaman.

5.      Catatan Kaki Singkat

A.    Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
-Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian terdahulu tanpa diselingi sumber lain.
-Jika yang dikutip halamannya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup kata ibid.
-Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka kata ibid. diikuti halaman …

B.     Op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain  dari sumber lain.
-Halaman yang dikutip BERBEDA
-Penulisannya: nama pengarang, op.cit., nomor halaman
-jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya

4
C.     Loc.cit. (Singkatan dari loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).
-Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain
-Halaman yang dikutip SAMA
-Penulisannya: nama pengarang, loc.cit., nomor halaman
-Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya

6.      Langkah penulisan Catatan Kaki

1. Catatan kaki harus dipisahkan dengan garis yang panjangnya empat belas inch dari margin kiri serta berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi nomer.
4. Nomer catatan kaki diketik dengan jarak enam inch dari margin kiri.
5. Bila catatan kakinya lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya serta diawali seperti margin teks biasa (pas pada margin kiri).
6. Bila ada lebih dari satu catatan kaki, maka jarak pada satu catatan dengan catatan yang lain sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak baris paling akhir catatan kaki harus 3 cm dari tepi kertas sisi bawah.
8. Keterangan yang panjang tidak bisa dilanjutkan ke halaman selanjutnya. Sebaiknya potong catatan aslinya dari pada memotong catatan kaki.
9. Bila keterangan yang sama berurutan (contohnya, keterangan nomor 2 sama juga dengan nomor 3) cukup catatkan kata ibid dari pada mengulang-ulang info catatan kaki.
10. Bila ada keterangan yang sama namun tidak berurutan, berikanlah keterangan op. cit., lih atau x (nomor keterangan pada umumnya).
11. Bila keterangan layaknya op.cit namun berisi keterangan perihal artikel, pakai loc. cit. untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku spesifik, penulisannya serupa daftar pustaka, namun nama pengarang tidak dibalik.

5
7.      Contoh-contoh (Perhatikan Spasinya)
a)      Dari Buku
2John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery Company, 1974), p. 75.
3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuatan Penalaran (Jakarta: Departemen P dan K, 1979), pp. 81 -95.
4Ibid., p. 15.
5John Dewey, op.cit., p. 18.
6John Dewey, loc.cit.
7Boyd R. Mc Candless and Richard H. Coop, Adolescents : Behavior and Development (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1979), p. 99.
8J. E. Wert, C. D. Neidt, and J. S. Ahmann, Statistical Method in Educational and Psychological Research (New York: Appleton CenturyCrofts, Inc., 1954), p. 20U.
9Sutan Takdir Alisyahbana (edit.), The Modernization of Languages in Asia (Kuala Lumpur: The Malaysian Society of Asian Studies, 1967), P. IX.
10C., H. Johnston et.al., The Modern. High School (New York: Charles Scribner’s Sons, 1914), p. 17.
b)      Dari Majalah
11Linus Simanjuntak, “Andaikan Kolam itu Bumi Kita”, Suara Alam no 9 (1980), pp.17 -18.
c)      Dari Surat Kabar
12Tajuk Rencana dalam Kompas (Jakarta), 7 Mei 1981.
13Artikel dalam Sinar Harapan (Jakarta), 29 April 1981.
d)     Dari Ensiklopedia
14John E. Bardach, “Fish,” Encyclopedia Americana (New York: Americana Corporation, 1973), 11, pp. 289 309.

6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perlu diketahui bahwa banyak cara yang telah diterapkan sehubungan dengan pemakaian dan penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan. Apa yang sudah kita pelajari adalah salah satu di antaranya yaitu mengenai catatan kaki. Kita dapat membuktikan, memberi apresiasi, menyampaikan keterangan tambahan,dan merujuk bagian lain dalam tulisan. Dalam pelaksanaannya, setiap perguruan tinggi menetapkan aturan tertentu mengenai hal itu. Meskipun aturan itu mungkin berbeda-beda, namun semua bersepakat untuk menghargai penemuan atau karya orang lain.

7
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Tri R. N. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Gunadarma.
http://blog.penulispro.com/langkah-penulisan-catatan-kaki-untuk-karya-ilmiah
http://staff.uny.ac.id/sites/default/..../CATATAN%20KAKI_b%20arik.pdf
http://blogmadsay.blogspot.com/2013/09/makalah-catatan-kaki.html

 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar